The Mortal Instruments: City of Bones (2013)

Read Time:2 Minute, 12 Second

The Mortal Instruments: City of Bones adalah film adaptasi best-selling novel untuk young-adult kedua yang saya saksikan Agustus 2013 ini, setelah Percy Jackson: Sea of Monsters. Jika Sea of Monsters terjebak dalam eksplorasi kisahnya sendiri, City of Bones justru terjebak dalam orisinalitas kisahnya sendiri. I wouldn’t say it’s a bad movie; it’s just a disappointing one.

Bersetting di New York, Clarissa ‘Clary’ Fray (Lily Collins) harus menemui kenyataan pahit saat ibunya, Jocelyn (Lena Heady) diculik tanpa alasan yang ia ketahui. Sampai akhirnya ia tahu bahwa dirinya adalah keturunan shadowhunter, pendekar yang bertugas melindungi para mundane (manusia biasa) dari iblis. Dengan bantuan shadowhunter lain, Jace (Jamie Campbell Bower), serta sahabatnya Simon (Robert Sheehan), serta Alec (Kevin Zegers) dan Isabelle (Jemima West), Clary memulai petualangannya hebatnya dalam menemukan ibunya serta menemukan jati dirinya, saat kedua “dunia” saling bertabrakan.

Entah apa yang salah dengan City of Bones; banyak hal terasa dipaksakan. Film ini (bisa jadi) terlalu ambisius, IMHO. Entah bagaimana (mungkin karena saya belum membaca bukunya), saya tidak tahu: apakah storyline dari novelnya karya Cassandra Clare yang terlalu dangkal atau treatment yang dipakai untuk memfilmkannya yang terlalu klise? Yang jelas lagi, City of Bones seolah tidak memiliki jati diri. Could I just take it for granted for I knew Harald Zwart, the director was known best for ruining The Karate Kid previously?

Menonton City of Bones terasa seperti menyaksikan crossover Constantine, Devil May Cry, dan Legion dengan drama-drama Twilight yang dipadatkan. Sayang memang jika pada akhirnya kisahnya lebih seperti picisan dengan bumbu romansa yang berlebihan (persis seperti Twilight). Semuanya terasa seperti repetisi saja: Memiliki orang tua dengan masa lalu tidak jelas– terlalu sering muncul, percintaan beda realm— seperti deja vu, laki-laki super cool idaman para fangirldeja vu lagi, half-blood child– just too real, petualangan fantasy anak muda– juga sudah pernah, vampir-werewolfoh, come on! Terasa seperti mencomot dari sana sini untuk diletakkan di sana sini. Seperti Scary Movie (dan film parodi sejenisnya) meskipun konon ini bukan parodi.

Hebat sekali, Jamie Campbell Bower memang harus berperan cool, dia membuatnya terlalu cool atau malah sok cool. Untungnya Lily Collins yang bermata indah lumayan bisa menghibur mata; cukup untuk “merasa” bisa “menikmati” film ini. Sebuah awal yang kurang meyakinkan untuk sebuah franchise. Hopefully they’ll realize having a pile of homework to do; and, hopefully, the upcoming “Maze Runner”, “Divergent”, “How I Live Now”, “Ender’s Game”, and lots other learn something.

TITLE: The Mortal Instrument: City of Bones

GENRE: Adaptation | Drama | Adventure | Fantasy

DIRECTOR: Harald Zwart

WRITER: Jessica Postigo

BASED ON book by Cassandra Clare

CASTS: Lily Collins, Jamie Campbell Bower, Robert Sheehan, Lena Heady, Kevin Zegers, Jemima West

RATING: 

12 responses to “The Mortal Instruments: City of Bones (2013)”

  1. karamelkinema Avatar
    karamelkinema

    hahaha you finally let out some steam on this one!
    there really was too much elements wasnt there and borrowed ones too.. i think it’s just like one of those byproducts from previous fiction works..well just like fanfictions actually…
    and yeah! thank god for Lily Collins, she’s so gorgeous i don;t mind seeing her for the duration of the film!

    1. Paskalis Damar AK Avatar
      Paskalis Damar AK

      and then there were still some people getting excited after watching the movies, as I sat back and said, “Wtf was that?”

      1. karamelkinema Avatar
        karamelkinema

        dude i totally understand! the person next to me seemed like a huge fan of the series, she was glaring at me constantly for scoffing and groaning from all the cliche throughout the films.

        1. Paskalis Damar AK Avatar
          Paskalis Damar AK

          today, I went to a bookstore and met someone looking for Rick Riordan and Cassandra Clare’s books –> looks like there will be a massive aftermath of it

          1. karamelkinema Avatar
            karamelkinema

            oh god, indonesian tweens… D: well Rick Riordan books supposedly really good than the films. But i dunno about Cassandra Clare.. oh well..

          2. Paskalis Damar AK Avatar
            Paskalis Damar AK

            well, I don’t really do books so, at least, they’re way better than me at reading :p

  2. rani Avatar
    rani

    Saya nonton. untung dibayarin 😀
    Bagian actionnya ngagetin, tapi di luar itu emang saya jadi bingung. Walaupun si miss collin awesome, tapi menurut saya nggak buat ceritanya. NGGak tau sih bukunya bagus apa nggak, tapi setelah nonton juga jadi ga niat datengin bukunya haha. and yess there’s a sprinkle of Twilight romance. cinta terlarang. mehhh
    ngomong-ngomong, I have a blog like you haha. tapi itu jauh dari ini dan penuh dengan Feminine excitement :3

    1. Paskalis Damar AK Avatar
      Paskalis Damar AK

      mungkin saya mau lihat 😀

  3. keziarhh Avatar
    keziarhh

    wah, dari rotten tomatoes udah jelek, sini jelek, banyak yang bilang jelek… *ngelus2 duit 40000*

    UNTUNG GAK NONTON (?)

    1. Paskalis Damar AK Avatar
      Paskalis Damar AK

      haha aku merasa rugi sekaligus penasaran :p apakah sekuelnya kelak bisa mengejutkan? who knows?

      1. keziarhh Avatar
        keziarhh

        Yah, semoga ngejutinnya kayak The Dark Knight biar gak rugi lagi :p

        Tapi kalo ‘parodi’ kayak gini ada sekuelnya…

        1. Paskalis Damar AK Avatar
          Paskalis Damar AK

          menurutku, ini memang source bukunya yang udah “tidak menggigit” deh haha

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!