Ghostbusters (2016): Gender-reversed reboot yang tetap seru dan slimy

Read Time:4 Minute, 3 Second

Review Ghostbusters:  Belum juga rilis, reboot Ghostbusters sudah dihujani lendir nyinyiran dahsyat dari netizen. Sumber utamanya adalah keputusan Paul Feig meng-cast 4 pemeran utama perempuan sebagai tim Ghostbusters-nya. Sindiran bernada sexist dan banjiran dislikes sukses membuat reboot ini most hated pre-screened film. Tapi, rest assured, sindiran sinis itu tak benar-benar terbukti; Ghostbusters justru menjadi film yang fun, seru dan cukup lucu, meskipun belum mencapai keseruan film-film Feig lainnya.

Ironisnya, justru para ghostbusters perempuan – Kristen Wiig, Melissa McCarthy, Kate McKinnon, dan Leslie Jones – inilah yang menjadi bagian terbaik Ghostbusters, selain kepiawaian Paul Feig mengkreasi humor-humor PG-13 (yang nyaris berasa R) dalam menghadirkan kisah tim pemburu hantu paling terkenal ini.

Mengingat reputasi Ghostbusters (1984) serta Paul Feig sebagai salah satu sutradara komedi paling prominent dekade ini (Bridesmaids, The Heat, dan Spy), reboot Ghostbusters ini sebenarnya sudah aman dari awalnya. Twist Feig yang mereduksi kadar testosteron film ini untuk mengeksplorasi elemen girl power yang ia kuasai pun tak seharusnya dikhawatirkan.

Read Ghostbusters review in English!

Memang ini bukanlah Ghostbusters yang sama dengan kreasi Harold Ramis serta Dan Aykroyd; hanya property dan semangatnya saja yang sama (serta beberapa referensi yang mencolok dan cameo yang asyik tentunya). Meskipun memuat judul ber’hantu’, franchise ini sebenarnya adalah kisah sci-fi yang kental dengan slime dan komedi. Itulah inti yang ditangkap Feig untuk mendekonstruksi dan merekonstruksi franchise ini.

Image via IMDb // Melissa McCarthy, Kate McKinnon, Kristen Wiig, Leslie Jones

Episentrum Ghostbusters ini adalah sebuah macguffin dalam rupa buku ‘Ghost from Our Past: Literally and Figuratively’ yang ditulis kawan lama Erin Gilbert (Wiig) dan Abby Yates (McCarthy). Erin sudah melupakan buku itu dan fokus pada karir akademisnya; baginya, buku parafisika itu adalah aib bagi resume-nya. Sementara bagi Abby, buku itu adalah sumber penghasilan dan penelitian tentang hal-hal metafisika bersama insinyur fisika partikel nyentrik, Joanna Holtzman (McKinnon). Ketika buku itu beredar secara online, mau tak mau reuni besar kedua ‘mantan’ sahabat itu terjadi.

Dipicu oleh serentetan kejadian gaib di beberapa titik New York, kedua sahabat itu plus Holtzman bersatu membentuk kerangka tim Ghostbusters. Merekrut mantan karyawan MTA, Patty Tolan (Jones), dan sekretaris tim Kevin (Chris Hemsworth); Ghostbusters ini pun mulai memerangi hantu warna-warni yang bermunculan di penjuru kota.

Hantu-hantunya yang penuh warna dan berpendar sepanjang waktu terasa seperti diambil dari film-film Nicolas Winding Refn. CGI-nya meskipun agak berlebihan, sukses memberikan warna tersendiri untuk film tentang hantu. Puncaknya adalah battle klimaksnya, di mana McKinnon sukses steal the show dengan aksinya.

Read Ghostbusters review in English!

Feig makin membuktikan diri sebagai sutradara yang bisa menggabungkan komedi dengan trope film-film lainnya: buddy cop di The Heat dan spionase di Spy, contohnya. Di Ghostbusters, ia berhasil mengintegrasikan sci-fi parafisika ke dalam komedi yang penuh energy. Tapi pencurahan energinya ke CGI yang berlebihan serta usaha memasukkan momen lucu sebanyak-banyaknya, kadang menjadi backfire karena pace-nya yang tidak konsisten apalagi di awal.

Justru yang membuat Ghostbusters hidup adalah keempat tokoh perempuannya yang berdinamika dengan sangat menghibur. Masing-masing dari mereka punya momen kebintangannya sendiri, walaupun Wiig dan McCarthy terus-terusan bermain di ambang batas saja. Jones punya momen tongue-in-cheek-nya ketika ia secara meta meng-counter komentar rasis dengan rant-nya yang ironisnya kocak. Tapi, yang terus-terusan mencuri panggung adalah McKinnon. Penonton Saturday Night Live mungkin sudah kenal potensinya mengeskalasi momen biasa menjadi big laugh; Ghostbusters memberinya kesempatan untuk menunjukkan hal tersebut di layar kaca. Andai Feig lebih berfokus pada keempat tokoh ini saja dibanding dengan visual spectacle yang kadang saja menarik, mungkin reboot ini bisa tampil lebih kuat.

Image via themoviedb.org // Chris Hemsworth, Kate McKinnon, Leslie Jones, Kristen Wiig, Melissa McCarthy

Konsep Feig untuk menghadirkan “inti” franchise ini memang berjalan lancar dengan referensi sains yang meyakinkan serta pertunjukkan komedi yang sering tepat sasaran. Tapi, yang sebenarnya lebih menarik adalah agenda-nya menjadikan franchise ini sebagai kritik terhadap sexism. Membuktikan bahwa perempuan juga bisa lucu adalah pencapaian keren, tapi membalik peran gender adalah masterpiece-nya. Lihat saja tokoh Kevin, sebagai good-looking secretary yang sering bertingkah bodoh; role yang biasanya distereotipkan dengan perempuan. Kadang memang terasa aneh, tapi itu yang paling quintessential.

Walau bagaimanapun, Ghostbusters tetap tampil lucu dan menghibur sepanjang waktu, walaupun tak seoriginal dan seefektif film-film Paul Feig lainnya. Intinya adalah kepiawaian Feig dalam merangkai humor demi humor serta penampilan impresif keempat pemeran utama wanitanya. Meskipun, agenda pribadi Feig terasa terlalu frontal, hal itu tak menghindarkan Ghostbusters untuk jadi penerus franchise ini dengan percaya diri tanpa mempermalukan pendahulunya sedikitpun.

Ghostbusters (2016)

Comedy, Fantasy, Sci-Fi Directed by: Paul Feig Written by: Katie Dippold, Paul Feig Starred by: Melissa McCarthy, Kristen Wiig, Kate McKinnonLeslie JonesChris Hemsworth Runtime: 116 mins Rated PG-13

IMDb

 

Review Ghostbusters ini disponsori oleh Book My Show Indonesia.

3 responses to “Ghostbusters (2016): Gender-reversed reboot yang tetap seru dan slimy”

  1. Niken Avatar
    Niken

    Cukup lucu sebenarnya, tapi ada beberapa momen yang jokesnya terasa garing dan harusnya bisa lebih lucu, dan naskahnya sendiri terasa terputus-putus dan kurang solid.

    Sempat kepikiran bahwa Mellisa McCarthy akan berperan “seperti biasanya”, syukurlah tidak. Kate McKinnon steal the show, anyway.. she’s awesome!

    1. Paskalis Damar AK Avatar
      Paskalis Damar AK

      Kalau kata orang pro, jokes-nya didrag biar kena momen yg pas, eh malah meleset :)) and that’s funny, too!
      Contohnya, jokes-nya McCarthy sm si tukang delivery.

      McKinnon emang luar biasa kok. Di SNL, dia juga role-nya mirip-mirip ini, play small to gain big 😀

  2. Ghostbusters (2016) – Review | sinekdoks – Movie Review

    […] Baca review Ghostbusters dalam Bahasa Indonesia! […]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!