The Martian (2015) – Review

Read Time:5 Minute, 19 Second

According to do-not-know-who’s theory, once people grow crops somewhere, they have officially colonized it. “So, technically, I colonized Mars,” claimed Mark Watney confidently before mocking Neil Armstrong; the thing is, it’s true.

Watney (brilliantly portrayed by Matt Damon) is the only living martian, at least according to Ridley Scott’s vision—translating Andy Weir’s novel. He’s all alone in the red, barren, and agoraphobic landscape of Mars.

Amidst Ares III mission in Mars, a terrific sandstorm suddenly sweeps away the surface. During the evacuation, astronaut Watney’s stranded and presumed dead. Desperately, Captain Melissa Lewis (Jessica Chastain) contacts the Director of NASA (Jeff Daniels) reporting Watney’s demise.

Of course Watney’s still alive… and kicking. The Martian is about him—how he manages to survives, how he cultivates a farm in barren Mars, how he attempts to reach the 4-year-away Houston, even how he copes up with his captain’s tacky disco music.

Surprisingly, The Martian is light and warm. With Drew Goddard’s clever script that gives heart to the story and Ridley Scott’s direction that gives life to it, The Martian finds balance in delivering its sci-fi side with digestible, good humor. Matt Damon extracts such formula brilliantly by making connection with audiences, especially when he occasionally breaks the fourth wall.

It honestly seems like a slap on the face to similar space movies and survival movies. It goes light-years away  without being convoluted with sci-fi gimmick or special effect bonanza—slapping Interstellar and Gravity (Sorry, Nolan. Sorry, Cuaron). On other hand, it’s never been too desperate like Cast Away; it goes with abundant of optimism and, apparently, confidence. The Martian‘s prone to originality although bearing been-there-done-that themes.

As a director of acclaimed sci-fi cults (Aliens, Blade Runner, and Prometheus), Ridley Scott convinces audiences that he’s still a sharp story-teller. He cuts and separates The Martian into 3 worlds apart according to location, which separately has different tones.

Mars, where Watney temporarily dwells is always full of optimism and good laugh—surprisingly becomes the most vibrant among others. Meanwhile, the Earth—led by Chiwetel Ejiofor’s poignant performance, along with Jeff Daniels, Kristen Wiig, Sean Bean, etc—is full of tumult and confusion. NASA and the sympathizer are depicted as an opposite power of Watney’s energy. The In-betweener a.k.a the crew of Ares III (Chastain along with Kate Mara, Michael Peña, Sebastian Stan, Aksel Hennie) is probably the weakest. There should be severe guilt within the group which doesn’t get reflected as it should’ve been; moreover, those people are too reckless—for not thinking their family on Earth just to bring Watney home.

The Martian, however, doesn’t hit quite hard on the finale. The final resolution is bit rushy and underwhelmingly “small”. This space epic should’ve had a holistic conclusion—a grand one, which clinches all the fuss and fights emotionally.

Still and all, The Martian delivers a warm and mostly light tale of surviving the red planet. It sometimes gets thrilling but mostly goes funny as it emanates Matt Damon’s stellar performance and Ridley Scott’s charisma as a poignant storyteller.

The Martian (2015)

Adventure, Sci-Fi, Drama Directed by: Ridley Scott Written by: Drew Goddard based on novel by Andy Weir Starred by: Matt Damon, Jessica Chastain, Chiwetel Ejiofor, Jeff Daniels, Sean Bean, Kristen Wiig, Sean Bean, John Leguizamo, Kate Mara, Sebastian Stan Runtime: 141 mins Rated PG-13

IMDb | Official Site


Menurut teori, jika seseorang mulai bercocok tanam di suatu daerah, maka orang tersebut secara resmi telah meninggali daerah itu. “So, technically, I colonized Mars,” kalau kata Mark Watney dengan percaya diri; sejurus kemudian, mulut kotornya menyahut, “In your face, Neil Armstrong!” Sayangnya, itulah realita The Martian—penuh percaya diri dan ceplas-ceplos.

Watney (diperankan dengan luar biasa oleh Matt Damon) adalah satu-satunya penghuni Mars alias sang martian—setidaknya menurut visi Ridley Scott yang mengadaptasi novel bestseller-nya Andy Weir. Sang tokoh utama hidup sebatang kara di tengah merahnya lansekap Mars yang tandus dan penuh kesan agoraphobic.

Cerita The Martian dimulai ketika badai pasir besar memaksa kru Ares III untuk membatalkan misinya di Mars. Sayangnya, astronaut Mark Watney “tertinggal.” Dengan putus asa, Kapten Melissa Lewis (Jessica Chastain) melapor pada direktur NASa (Jeff Daniels) bahwa Watney telah tewas.

Nyatanya, Watney masih hidup… dan The Martian adalah tentangnya. Ini adalah kisah perjuangannya untuk hidup, mulai dari bercocok tanam di Mars, mencoba menghubungi Houston dengan berbagai cara, bahkan bertahan hidup hanya dengan lagu-lagu diskom norak sebagai satu-satunya hiburan.

Surprisingly, The Martian cukup ringan namun hangat. Dengan skrip cerdas olahan Drew Goddard yang menjadi hati film ini serta penyutradaraan Ridley Scott yang kembali prima sebagai nyawanya, The Martian menemukan keseimbangan dalam menampilkan sisi sci-fi dengan humor yang mudah ditangkap. Matt Damon berhasil mengolah kedua formula tersebut dengan baik, bahkan ia sukses membangun koneksi dengan penonton melalui adegan-adegan breaking the fourth wall-nya.

Film ini terang-terangan menampar film space atau film survival yang sejenis. Tanpa plot yang convoluted dan gimmick CGI yang jor-joran sekaligus tampil tanpa “sentimen” menjadi senjata utama The Martian untuk tampiloptimis. Memang ada beberapa elemen yang nampak been there done that, tapi The Martian percaya diri tampil dengan caranya sendiri.

Sebagai sutradara film-film sci-fi yang cult (Alien, Blade Runner dan Prometheus), Scott meyakinkan penontin bahwa ia adalah pencerita yang handal. Beliau membagi The Martian dalam 3 dunia yang berbeda (masing-masing punya lokasi dan tone yang berbeda) namun saling intertangled.

Di Mars, Watney dipenuhi rasa optimis dan surprisingly penuh tawa. Sementara di Bumi, kejadian justru bertolak belakang. Petinggi NASA (yang diwakili Jeff Daniels, Chiwetel Ejiofor, Kristen Wigg, Sean Bean, dll) dipenuhi kebingungan dan adu pendapat yang rumit. Sementara yang ada di tengah mereka, para kru Ares III (Chastain, Kate Mara, Michael Peña, Sebastian Stan, Aksel Hennie) mungkin adalah faksi paling lemah. Harusnya mereka bisa menampilkan perasaan bersalah dengan lebih dan lebih masuk akal.

Finale The Martian bisa dibilang kurang menggigit. Resolusi akhirnya terkesan buru-buru dan “kecil,” tak sebesar buildupnya. Seharusnya, film ini bisa berakhir dengan lebih grand lagi, lengkap dengan emosi yang dahsyat. Tapi,sayangnya, finale The Martian terlalu safe.

Namun akhirnya, The Martian tetap menampilkan kisah survival di Mars dengan hangat dan ringan. Kadang film ini bisa jadi sangat menegangkan, namun seringnya malah sangat menghibur. Intinya adalah penampilan Matt Damon yang luar biasa dan kembalinya karisma Ridley Scott sebagai pencerita yang handal.

2 responses

  1. Tri Fajar Avatar
    Tri Fajar

    Ya, Matt Damon yg ditinggal di Mars malah kelihatan paling bahagia dan paling menghibur. Seharusnya ada adegan reaksi masyarakat saat melihat rekaman dia bercocok tanam. Jadi orang2 di bumi bisa lebih terlibat secara emosional dalam film ini, gak cuman sekedar figuran belaka yg tepuk tangan sambil nonton tv gede di jalanan.

    Tapi syukurlah Matt di Mars bahagia, gak seperti saat dia ditinggal di planet bersama robot kotak KIPP.

    Dua kali nih si Matt Damon ditinggalin di planet sendirian, sebenci itukah kita pada Matt Damon?

    1. Beneran dia aja yg paling ceria, ironis kan? Dan kejadian di Bumi (selain di NASA) nggak berkembang sama sekali, mungkin biar menimbulkan agoraphobia yg real.
      Kalau dipikir, andai Dr. Mann di Interstellar punya antusiasme dan confidence kayak Mark Watney, mungkin dia bisa aja selamat tanpa harus jadi villain. Apalagi dia punya KIPP dan bisa cryo-sleep kan.
      Yang kerennya lagi, sampai ada memenya. From Saving Private Ryan to Interstellar to The Martian, Hollywood spent millions to rescue Matt Damon. Sentimen atau apa? Lol.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!