Sinekdoks memang suka menulis review film atau apapun yang sudah lama lewat –hanya untuk memastikan sudut pandangnya memang benar-benar berbeda. Kali ini, Sinekdoks akan me-review (No! It’s more like a self-explanation from me) sebuah film yang dirilis tahun 2009, yaitu “Mr. Nobody“.
Mr. Nobody dan Dirinya Sendiri
Mr. Nobody adalah sebuah film “sci-fi” yang menurut saya memang not intended to be a sci-fi movie. Well, film ini disutradarai oleh Jaco van Dormael, seorang sutradara asal Belgia yang sebenarnya kurang produktif (persis seperti Richard Kelly, sutradara Donnie Darko) namun, menurut saya, selalu bisa merilis “one-hit wonder“. Selain itu, film ini juga diisi oleh cast yang unik –penuh variasi dan seolah-olah acak; dimulai dari si vokalis 30 Seconds to Mars, Jared Leto, yang desperately deserve the main role sebagai Nemo Nobody, lalu ada Diane Kruger (Inglourious Basterds) sebagai Anna, cinta sejatinya Nemo, Sarah Polley (Dawn of the Dead) sebagai Elise, cinta Nemo yang lain, dan bahkan ada Rhys Ifans (nantinya bermain di The Amazing Spiderman) yang berperan sebagai ayah Nemo. Dilihat dari cast-nya memang terbilang random, namun ternyata memang ada tujuan dibalik semua itu.
Film ini sendiri bercerita tentang Nemo Nobody, sebagai manusia mortal terakhir yang masih hidup di tahun 2092, pada usianya yang sudah 120 tahun. Saking spesialnya Nemo ini, sampai-sampai ada reality show yang dibuat berdasarkan hidupnya yang berjudul “The Last Mortal.” Nemo tua menceritakan seluruh ingatan hidupnya yang ajaibnya justru tidaklah kronologis, namun merupakan segmen-segmen yang saling berparalel; seolah ia hidup di banyak kehidupan sekaligus. Plot yang ditawarkan film tidaklah mudah dimengerti, namun setidaknya masih bisa ditarik kesimpulan, apabila penonton menyaksikan dengan teliti. Secara plot memang Mr. Nobody bukanlah yang pertama menggunakan plot semacam ini; plot non-parallel yang sudah diterapkan dalam “The Butterfly Effect” atau “Run Lola Run”, yang membedakan film ini dengan kedua film tersebut adalah trigger. Mr. Nobody tidak memiliki trigger atas setiap random act yang terjadi; semuanya terjadi begitu saja, tanpa transisi. Dan itulah yang menjadikan karakter terkuat Mr. Nobody.
Mengingat review yang indah adalah review yang mentolerir spoiler, maka saya pun tidak segan-segan memberikan sedikit spoiler sekaligus explanation dari film Mr. Nobody.
Mr. Nobody dan Rentetan Probabilitas
Well, secara garis besar, Mr. Nobody sebenarnya mengisahkan tentang probabilitas dan parallel timeline. Wait! Garis besar itu ditarik dengan mengabaikan kesimpulan akhir film ini. Plot di film ini sebenarnya tidak dimulai di awal film, tapi setelah memasuki menit belasan. Diceritakan bahwa hidup Nemo Nobody dipenuhi pilihan, bahkan sejak ia masih belum terlahir pun. Karena “Butterfly Effect”, Nemo pun akhirnya terlahir dalam segala pilihan dan probabilitas. Nemo sendiri berkata, “It’s hard to choose,” namun akhirnya ia berkesimpulan sendiri,” As long as you don’t choose, everything remains possible.“
Namun, “pilihan yang sebenarnya”, yang membawa kita dalam sebuah kisah besarnya, adalah saat kedua orangtuanya memutuskan untuk berpisah. Nemo kecil dalam persimpangan antara tinggal dengan ayahnya atau ibunya. Probabilitas muncul dari sana.
Berikut adalah probabilitas dalam kehidupan Nemo yang saya paparkan dalam poin-poin.
1. Nemo dengan Ibunya
Nemo memutuskan hidup dengan ibunya yang memiliki kekasih baru. Nemo bertemu putri kekasih ibunya di pantai. Anna, nama gadis itu, mengajaknya berenang di pantai bersama teman-temannya. Reaksi Nemo menyebabkan 2 probabilitas.
1.1. Nemo tanpa Anna
Nemo menolak berenang bersama teman-teman Anna. Ia menyesalinya ketika akhirnya ia bertemu lagi dengan Anna di masa depan, saat Anna bersama kedua anaknya.
1.2. Nemo dengan Anna
Nemo menolak karena ia tak bisa berenang, Anna menemaninya. Mereka saling jatuh cinta. Namun akhirnya mereka terpisahkan karena ibu Nemo berpisah dengan ayah Anna. Di masa depan, Nemo bertemu Anna, namun Anna belum siap hidup dengan Nemo, dan karena “Butterfly Effect” ia kembali terpisah dari Anna.
2. Nemo dengan Ayahnya
Nemo tinggal dengan ayahnya, yang akhirnya lumpuh. Ia merawat ayahnya, sekaligus menulis sebuah kisah tentang perjalanan ke Mars. Suatu hari, ia bertemu dengan seorang gadis yang bernama Elise dan jatuh cinta padanya, lagi-lagi reaksi Nemo menyebabkan berbagai probabilitas.
2.1. Nemo tanpa Elise
Nemo datang ke rumah Elise, namun justru melihat Elise bersama kekasihnya. Nemo yang patah hati memacu motornya dengan kencang, dan justru mengalami kecelakaan, yang membuatnya lumpuh.
2.2. Nemo dengan Elise
Nemo melihat Elise dengan kekasihnya, namun ia tidak menyerah, ia meyakinkan Elise tentang cintanya. Reaksi Elise menentukan probabilitas lain.
2.2.1. Elise menerima Nemo
Elise menerima Nemo. Beberapa tahun kemudian mereka menikah. Ada 3 probabilitas pasca-pernikahan.
2.2.1.1. Elise tewas
Setelah menikah, Nemo dan Elise pulang, namun dalam perjalanan pulang, Elise tewas karena ledakan bensin. Nemo telah berjanji untuk menaburkan abu Elise di Mars. Beberapa tahun kemudian, Nemo berhasil mencapai Mars menaburkan abu Elise. Ketika ia akan pulang ke bumi, Nemo bertemu Anna, namun sebelum mereka berbincang lebih jauh, asteroid menghancurkan pesawat mereka.
2.2.1.2. Kecelakaan di jembatan
Setelah menikah, Nemo dan Elise pulang dengan selamat. Ia bekerja di stasiun televisi sebagai penyiar. Suatu hari dalam perjalanan pulang, Nemo melalui sebuah jembatan, yang menimbulkan dua probabilitas.
2.2.1.2.1. Nemo tewas
Saat melalui jembatan, mobil Nemo tergelincir dan masuk ke danau Nemo yang tidak bisa berenang tewas.
2.2.1.2.2. Nemo tidak tewas
Saat melalui jembatan, ada keramaian. Nemo berhenti untuk memeriksanya; ternyata rekan kerjanyalah yang tewas. Nemo menghadiri pemakamannya dan bertemu istri rekannya tersebut yang ternyata adalah Anna.
2.2.1.3. Pernikahan yang gagal
Setelah menikah, Nemo dan Elise pulang dengan selamat. Di masa depan, mereka memiliki 3 orang anak, namun kehidupan pernikahan mereka tidak bahagia karena Elise mengalami gangguan kejiwaan, Elise meninggalkan Nemo.
2.2.2. Elise menolak Nemo
Meskipun Nemo meyakinkan Elise, namun Elise tetap menolaknya. Nemo pulang ke rumah dan berkata pada ayahnya bahwa ia akan menikahi gadis pertama yang berdansa dengannya di prom. Ia akhirnya bertemu Jean yang akhirnya ia nikahi. Nemo menjadi kaya raya, namun ia bosan akan kehidupannya serta pernikahannya. Akhirnya, ia menjalani hidupnya dengan mempercayai koin. Karena mengikuti koin, ia menyamar menjadi Daniel Jones, yang justru membuatnya terbunuh.
Mr. Nobody dan Kesimpulannya
Di akhir film, Nemo tua menjelaskan bahwa seluruh kejadian tersebut hanyalah imajinasi berkelanjutan dari seorang anak kecil yang tengah mengejar kereta dalam dilema antara ikut ayahnya atau ibunya. Pada akhirnya, justru anak itu tidak memilih keduanya, dan menuju sebuah jalan setapak di mana ia menemukan cintanya. zzzz
Kesimpulan yang sebenarnya sangat krusial, karena tanpa kesimpulan yang kejam itu, film ini hanyalah potongan sequence yang mengambang saja, tanpa kerangka. Hanya timbunan kisah cinta Nemo dengan Anna, Elise, dan Jean, yang benar-benar random.
Mr. Nobody dan “Why I Should Watch This”
Mr. Nobody adalah film yang sebenarnya sederhana, tidak terlalu cerdas namun mengagumkan, baik secara visual maupun plot. Menyelesaikan film ini dan paham akan kisahnya membuat penonton berpikir “Oh, saya pintar.” Walaupun memang butuh kesabaran ekstra untuk menelaah film ini, namun film ini memang worth it.
Selain itu, kita juga sebenarnya dimanjakan dengan scoring yang “memanjakan”. Termasuk nostalgia dengan lagu “Where Is My Mind” yang membawa nuansa Fight Club ke dalam film ini.
Secara visual pun sebenarnya film ini delighting, meskipun dengan animasi yang “sesuai kebutuhan” saja. Gambar-gambar di film ini sungguh “fancy” dengan mengabaikan struktur film yang berantakan.
Kesimpulan akhir, film ini nikmat untuk disaksikan justru karena ke-random-annya yang sebenarnya not-so-random. Nomor dua-kanlah ekspektasi terhapap film seperti “Inception” atau “The Butterfly Effect”, karena film ini memang saya bilang versi “indie” dari keduanya.
TITLE: Mr. Nobody GENRE: Drama | Fantasy | Romance DIRECTOR: Jaco van Dormael CAST: Jared Leto, Diane Kruger, Sarah Polley, Rhys Ifans RATING:
Leave a Reply