Seorang pria berpakaian pantai terbangun di sebuah gurun dengan kepala yang ditutup karung, dan tangan diikat (a la The Raid). Pria ini (yang di credit disebut The Man, diperankan oleh Rudolf Martin) ini berjalan keliling gurun untuk melepaskan diri dari belenggu dengan tanpa ingatan apapun serta tanpa clue apapun, kecuali secarik kertas bertuliskan “Manny Elder”. Saat sudah sekarat, ia diketemukan oleh seorang perempuan bernama Isabelle yang merawatnya, hingga ia siap bertualang mengelilingi sisi lain Los Angeles untuk mencari identitasnya yang sebenarnya. Apakah ia Manny Elder? Atau Manny Elder adalah musuhnya?
Plot dengan pertanyaan yang nampak sederhana dan klise, namun Pig, yang disutradarai oleh Henry Barrial ini mampu membuat sensasi mindblowing yang bahkan belum pernah ditampilkan oleh film Hi-Fi sekalipun. Di sini lah keuntungan Pig menjadi sebuah film indie, tidak ada ekspektasi yang berlebih akan film ini, meskipun pada akhirnya film ini mempunyai kans untuk menjadi jembatan penyambung generasi film-film macam Memento-nya Nolan, atau Eternal Sunshine of The Spotless Mind, atau sejenisnya.
Seluruh gambaran “kabur” dalam bayangan si Pria tanpa konteks ini mengerucut pada suatu gerbang berlabel sci-fi modern yang menyangkut sisi psikologis manusia, namun sayangnya, gerbang itu bukanlah gerbang jawaban pasti, tapi justru pertanyaan-pertanyaan yang memberi film ini label “mind-blowing.” Karena yang kita tanyakan bukanlah hanya tentang hidup si pria itu, tapi bisa jadi lebih luas dari yang kita bayangkan.
Kredit khusus diberikan untuk Rudolf Martin sang pemeran “Pria” yang mampu menampilkan absennya konteks dalam figur pria ini. Kredit spesial juga untuk Henry Barrial atas eksplorasinya yang luas atas sebuah kisah nyata seorang kewarganegaraan Lebanon yang ditangkap CIA. Meskipun sedikit berat, dengan gambar yang dibilang “sangat merendah”, Pig tetaplah menjadi film yang harus disaksikan penggemar label “mind-blowing.”
TITLE: Pig
GENRE: Drama | Mystery | Sci-Fi
DIRECTOR: Henry Barrial
CAST: Rudolf Martin
RATING:
Leave a Reply