The Spectacular Now (2013)

Read Time:6 Minute, 1 Second

The Spectacular Now adalah sebuah contoh film coming-of-age yang merangkum semua tipikal klise film remaja namun tidak berakhir menjadi film yang banal. Film ini menempa sebuah film percintaan remaja konvensional dengan angst mereka akan masa depan serta rasa ingin tahu yang berlebihan—menghasilkan sebuah film musim panas yang indah. Film ini lebih seperti sebuah “visi” yang tajam, dan bukannya pencapaian yang biasa. Namun pastinya, film ini adalah salah satu yang terbaik tahun 2013 lalu.

The Spectacular Now karya James Ponsoldt ini punya setitik cahaya terang yang jarang dimiliki film-film remaja Amerika sejenisnya. Intrepretasi dari novel Tim Tharp oleh Scott Neustadter dan Michael H. Weber (penulis 500 Days of Summer) mampu membuat kisah ini berjalan natural sekaligus menyentuh. Film ini bergerak dari masa-masa bahagia menuju ke masa-masa yang sedikit kelam namun lebih memberi pencerahan yang berharga dengan struktur seri sederhanan. Singkat kita, film ini dibuka dengan sangat familiar namun makin lama menjadi makin “spektakuler” dengan caranya sendiri.

Sutter Keely (Miles Teller) hanyalah seorang laki-laki biasa yang selalu menikmati setiap pesta dan selalu memancarkan kepercayaan diri yang luar biasa. Setelah ditinggalkan “mantan kekasih terbaik”nya, Cassidy (Brie Larson), dia terjebak dalam alkohol dan tanpa sadar sampai di halaman rumah seseorang. Ia bertemu Aimee Finecky (Shailene Woodley)—gadis yang (katanya) tak terkenal di sekolah. Hubungan mereka tumbuh dari sekedar pertemanan biasa menjadi sebuah hubungan percintaan yang character-driven—hubungan yang akhirnya mengungkap luka dan ketakutan mereka akan masa depan.

Awalnya emmang agak lama untuk bisa masuk ke dalam pikiran karakter kita, namun setelah beberapa saat, kita akan dikendalikan oleh kondisi seorang remaja “Amerika” dengan perspektif mereka. Berbagai konflik ditampilkan lewat berbagai pertanyaan dan klise, seperti alkohol, seks, perceraian, dan masa denpan yang tak jelas. Dan karena konflik itulah drama ini menjadi hebat—hubugan Sutter dan Aimee menjadikan mereka saling memampukan satu sama lain untuk menghadapi konflik masing-masing. Bukan berarti mereka tak terbendung saat mereka bersama (sebuah gagasan paling klise yang paling ada). Mereka juga bukan penyelamat bagi pasangannya. Butuh waktu sekurangnya seatu jam untuk menyadari bahwa film ini tidak menawarkan klise semacam itu.

Selain itu, film ini juga tak menampilkan “tokoh jahat”—salah satu klise khas film coming-of-age. Setiap karakter punya alasan dan motif yang masuk akal, contohnya: Cassidy bukanlah “mean girl” seperti kelihatannya, sama seperti kekasih barunya nanti di tengah film yang bukanlah tipe pria arogan. Paruh awal film ini menampilkan narasi yang lebih lembut tentang menjadi remaja baik; sedangkan paruh kedua film ini mengekskalasi segalanya sampai ke tahap yang penuh pilihan bagi karakternya. Pilihan-pilihan nyata dan serius dibuat di bagian film ini tanpa harus berceramah tentang mana yang baik dan buruk.

Dari segalanya, menurut saya, chemistry antar karakter dan sutradaranyalah kunci sukses film ini. Cara Ponsoldt menghindari klise terasa sangat cermat. Namun yang palking nyata adalah chemistry antara Teller dan Woodley—sampai-sampai saya anggap itu bukan sekedar peran. Segalanya sangat indah dan natural—termasuk di adegan yang memenangkan MTV‘s best kiss scene. Selain itu, Brie Larson seperti biasa mampu menampilkan persona yang kuat; dan peran singkat Kyle Chandler cukup memberi roh untuk film ini.

Tak berlebihan jika akhrinya saya nobatkan The Spectacular Now sebagai salah satu film terbaik 2013. Dibandingkan dengan film coming-of-age yang mainstream belakangan ini, film ini adalah sebuah hal langka. Layak ditonton berkali-kali.

6 thoughts on “The Spectacular Now (2013)

  1. Salah satu hal yang gue suka dari film ini sih emang faktor gak ada antagonis atau tokoh yang bitch, bad boy, dll. Tapi menurut gue film ini berjalan agak terburu-buru, gue pengen banget hubungan Sutter sama Aimee bisa dieksplor lebih dalam lagi.

  2. Setelah akhirnya nonton Divergent n TFIOS, gw setuju kalo Shaylene Woodley emang OK bgt di sini! Part fave gw di sini pas belajar swearing di hutan, comical bgt…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!