Review: Tangerine is a hell of an indie movie. Shot in its entirety with only three iPhone 5s phones only with anamorphic clip on lens and an application called FiLMiC Pro, Sean Baker’s no-budget indie hit is an explosive one-night stand of jealousy and friendship in an unseen side of Hollywood.
There are explosions everywhere when two transsexual sex workers, Alexandra (Mya Taylor) and a fresh-from-the-prison Sin-Dee (Kitana Kiki Rodriguez) meet up for the first time after Sin-Dee’s being released from jail. Fact slips that Chester (James Ransone), Sin-Dee’s pimp boyfriend, cheated on her with a real “fish” just open the Christmas Eve with a series of unexpected anarchy.
Crossing path with them is a married Armenian taxi driver, Razmik (Karren Karagulian). There’s a lot of reasons for him to get dragged into the already-tangled “red zone” situation involving him, Sin-Dee and Alex, Chester and his “fish”, along with Razmik’s whole family. All these perplexing bursts of laugh and anger are wrapped hot under tangerine sky of Hollywood.
Vastly edited into a fast-paced black comedy, Tangerine is surprisingly a very enjoyable movie to follow. It opens with a fast-talking dialogue-driven scene and suddenly bursts into a versatile series of anarchy, with all the laughs, without the action. Tangerine focuses on two sides of coin in this movie: the heartbreaking one and the bone-breaking one in one grey area. Nobody seems so wrong and nobody seems so right; and with Baker’s direction and superb performance of the real-life trans sex actors, everything collides with real energy.
All the small scale explosions in Tangerine seems like a satire to the other side of Hollywood. There’s some real proofs that small-scale indie hit explosion with good story and good intention, even with no budget, makes real things than big-time blockbuster flop. Sometimes, simplicity earns more.
Tangerine (2015)
Comedy, Drama Directed by: Sean Baker Written by: Sean Baker, Chris Bergoch Starred by: Kitana Kiki Rodriguez, Mya Taylor, Karren Karagulian, James Ransone Runtime: 88 mins Rated R
Tangerine adalah film indie super ambisius. Disyut hanya dengan 3 buah iPhone 5s yang dilengkapi dengan lensa anamorphic plus aplikasi FilMiC Pro, indie hit yang nyaris tak ber-budget karya Sean Baker ini mampu menampilkan semaraknya one-night stand penuh dengan kecemburuan dan persahabatan di pinggiran Hollywood.
Rencana awalnya hanya meetup biasa, mungkin temu kangen antara dua PSK transgender, Alexandra (Mya Taylor) dan Sin-Dee (Kitana Kiki Rodriguez) yang baru saja dibebaskan dari penjara. Namun ketika fakta terungkap bahwa Chester (James Ransone), pacar sekaligus mucikar Sin-Dee berselingkuh dengan “real fish” alias wanita tulen, manhunt yang meledak-ledak di malam Natal ini baru saja dimulai.
Sementara itu, takdir juga membawa Razmik (Karren Karagulian), seorang sopir taksi imigran dari Armenia. Ada banyak alasan yang akhirnya membuat dia terseret dalam “red zone” yang melibatkan Sin-Dee dan Alex, Chester dan “fish”-nya serta Razmik dan keluarga besarnya. Semuanya dibungkus dengan panas dalam sebuah black comedy yang keren di sisi lain Hollywood.
Disunting dengan rapat untuk menghasilkan black comedy dengan pace yang cepat, Tangerine ternyata sangat mudah diikuti. Adegan pembukanya saja sudah menyala-nyala dengan dialog super kilat dan tiba-tiba semuanya meledak menjadi rentetan adegan manhunt dan anarkis yang menggemaskan tanpa adegan action yang nyata.
Tangerine cukup konsisten dalam menampilkan fokusnya, yaitu dua sisi koin: sisi yang lebih sentimental dengan sisi yang lebih emosional dalam satu wadah yang “abu-abu.” Tak ada yang benar-benar benar dan tak ada yang benar-benar salah; dan dengan penyutradaraan Baker serta penampilan personal kedua aktor transgendernya, semuanya saling bertubrukan dengan energi yang luar biasa.
Semua “ledakan” kecil Tangerine bagaikan tamparan keras bagi sisi lain Hollywood—sisi lain yang berbudget besar dengan ledakan besar (literally) yang justru kadang flop. Tangerine adalah bukti nyata bahwa meskipun tanpa budget, cerita dan inovasi yang kuat mampu menghasilkan sesuatu yang “lebih nyata” dibanding blockbuster flop.
Tangerine (2015) review is written by Paskalis Damar. Review film Tangerine ini juga diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia oleh Paskalis Damar.
Leave a Reply