Midnight Runners (2017) – Review

Read Time:4 Minute, 52 Second

Review: Dalam Midnight Runners, sutradara sekaligus penullis naskah Johan Kim me-recycle tropes buddy cop lawas untuk dijadikan komedi-thriller segar yang berfokus pada chemistry antara dua pemeran utamanya, Park Seo-joon dan Kang Ha-neul. Ini memang kisah heroik tentang dua taruna polisi Korea Selatan, tapi, siapa sangka kalau hasil akhirnya justru sangat hangat, menghibur, penuh aksi laga yang intens dan momen-momen romantic sekaligus.
Film ini berkisah tentang Gi-joon (Seo-joon) dan Hee-yeol (Ha-neul), dua orang kadet dengan background dan sifat yang bertolak belakang namun bersahabat karib selama pelatihan yang berat di akpol. Suatu hari, mereka menyaksikan penculikan seorang perempuan ketika mereka sedang nongkrong di Gangnam. Jiwa mereka sebagai polisi terpanggil untuk menyelamatkan gadis tersebut sekalipun mereka tak mengenalnya dan tidak memiliki petunjuk yang jelas. Di situlah persahabatan dan skill mereka sebagai taruna polisi diuji dengan taruhan yang tidak main-main: nyawa orang.
Midnight Runners (2017) – Park Seo-joon and Kang Ha-neul | Image via themoviedb
Midnight Runners memang tidak menawarkan hal baru dalam buddy cop tropes; tapi, film ini berjalan dengan mulus karena Johan Kim sukses memaksimalkan semua potensi yang dimiliki film ini dan mempresentasikannya dengan percaya diri. Kim punya kelebihan dalam menangkap momen dan ketelitian menentukan timing peletakan komedi dan drama sekaligus mewarnainya dengan adegan laga yang dikoreografikan dengan seksama. Bahkan, Kim masih sempat memanfaatkan sela-sela filmnya untuk menghadirkan kritikan tentang cara kerja kepolisian yang kurang mengayomi (prosedur terlalu rumit, ketidak tanggapan dan fokus pada kasus-kasus high-profile saja).
Paruh pertama film ini banyak menyelami karakteristik Gi-joon dan Hee-yeol serta memperkuat bromance yang dijadikan senjata utama film ini. Beberapa sketsa komedi tentang kehidupan di akpol serta tik-tok hangat kedua karakter ini mewarnai paruh pertama a.k.a. bagian terlucu film ini. Paruh kedua—yang ditandai dengan adegan midnight running di Gangnam—memperkenalkan sisi lain kisah ini yang lebih gelap, yang lebih sering mendobrak area aksi dan thriller. Jika dicermati, ada perbedaan tone yang radikal antar paruh awal dan paruh akhir; naming, Johan Kim sukses memanfaatkannya sebagai ajang pamer keahliannya dalam menghadirkan balance dalam tone sehingga tidak terasa timpang dalam presentasinya.
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, jurus utama Midnight Runners sebenarnya adalah bromance yang sukses dihadirkan oleh kedua aktor utamanya. Dua karakter yang bertolak belakang bisa saling mendekat dan membangun ikatan yang hangat; bahkan saking kuatnya chemistry mereka berdua, penonton tidak lagi melihat mereka sebagai dua individu yang bertolak belakang, karena mereka salng melengkapi. Jelas bromance ini dimunculkan sebagai daya tarik tersendiri untuk fans Korean wave; namun ternyata bromance tersebut itulah yang transcends film ini menjadi film yang benar-benar solid.
Midnight Runners (2017) – Park Seo-joon and Kang Ha-neul | Image via themoviedb
Meskipun beberapa detail tidak terlalu diperhatikan, Midnight Runners tetap mampu hadir sebagai sebuah karya breakthrough yang cerdas, hangat dan manis. Johan Kim jelas punya masa depan yang cerah dalam industry film komersil Korea Selatan.

Midnight Runners (2017)
a.k.a. Chungnyeon gyungchal

Comedy, Action, Crime Sutradara & Penulis: Johan Kim Pemeran: Seo-joon ParkHa-neul KangHa-seon Park Durasi: 109 mins Rated PG-13
IMDb

One response

  1. […] Midnight Runners‘ director, Kim Joo-hwan returns with a new blockbuster that reunites him with the Runners’ star, Park Seo-joon. Combining the corniest elements of exorcism horror and comical action-hero tropes, The Divine Fury is a gothic action fantasy which immediately reminds us of Constantine minus the angelic apparitions. From spiritual imagery of Catholicism, priests chanting prayers in Latin to expel demons, to fistfight against demon-possessed people, you are up for an action-packed ride full of blood, holy waters and… campiness, nevertheless. […]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!