Wind River (2017) – Review

Read Time:5 Minute, 45 Second

Review: Dalam Wind River, Taylor Sheridan kembali memeragakan keahliannya dalam menulis naskah seperti yang pernah ia tunjukkan dalam Sicario dan Hell or High Water. Naskahnya yang ekstra rapi, koheren dan dipenuhi plot yang simetris kembali tampil memukau. Kini, dengan Sheridan di balik kokpit penyutradaraan sekaligus penulisan naskah, kita akhirnya dapat melihat dirinya sendiri menerjemahkan visinya dengan kontrol kreatif sepenuhnya; dan, hasilnya begitu cerdas dan menegangkan.
Judul film ini sendiri mengacu pada nama kawasan reservasi pribumi Amerika di Wyoming, yang dijadikan setting film ini. Di kawasan ini pula, seorang pemburu professional, Cory Lambert (Jeremy Renner) tinggal. Dalam tugasnya memburu singa gunung yang memangsa ternak lokal, sang pemburu berpakaian serba putih menemukan jasad biru seorang gadis lokal. Untuk menangani kasus kematian tak wajar ini, FBI mengirimkan seorang rookie, Jane Banner (Elizabeth Olsen), yang kemudian bekerja sama dengan Lambert untuk menginvestigasi ketidak wajaran tersebut.
Wind River (2017) – Elizabeth Olsen & Jeremy Renner | Image via IMDb
Meskipun terlihat seperti presentasi kisah metodis khas Sheridan dengan latar belakang yang berbeda, sang penulis/sutradara berhasil membuat Wind River terasa bagaikan sebuah perjalanan dalam mencari redemption yang dingin. Seperti biasa, dialog yang cerdas dan eloquent menjadi alat utamanya untuk menyampaikan kisahnya. Untuk menyokongnya, Sheridan juga memanfaatkan penggunaan simbolisme eksplisit. Jika diperhatikan dengan seksama, dapat dilihat jelas bahwa setting lokasinya yang dipenuhi salju dengan suhu di bawah nol derajat bukanlah sekedar background biasa. Setting ini menggambarkan kehidupan yang berat dan dingin yang harus dijalani warga Wind River, sekaligus, setting ini menggambarkan kisah ‘yang dingin’ tentang kematian seorang gadis pribumi. Bahkan, kalau mau ditelaah lebih lanjut, perburuan singa gunung yang memangsa ternak lokal di awal film ini juga merupakan simbolisme.
Setiap karakter utama memiliki kisah yang ter-develop sempurna untuk dielaborasikan searah dengan arc utamanya. Salah satunya adalah karakter Renner, Cory Lambert, yang hadir sebagai seorang protagonist kompleks yang memiliki masa lalu yang rumit, yang pelan-pelan dikupas oleh plotnya. Dalam mempresentasikan karakter ini, Sheridan banyak memakai efek ‘mirroring’ dan kejadian parallel, yang sudah jadi trademark-nya. Ada kualitas dan motivasi tertentu yang menjadikan keterlibatannya dalam kasus ini. Sebagai karakter yang Sheridan-esque, Renner sukses menyalurkan penampilan yang kuat dan menyentuh. Ia berhasil mengikuti jejak pendahulunya, i.e., Del Toro di Sicario dan Brolin di Hell or High Water.
Untuk perannya dalam kisah ini, karakter Olsen mungkin sedikit kurang influential dibandingkan karakter Renner. Namun, karakternya sebagai agen FBI jelas merupakan kepingan penting untuk menggerakkan plotnya sekaligus untuk menjadi katalis yang efektif bagi karakter Renner. Pencapaian terbesarnya berhasil menghadirkan sisi yang lebih mencekam kisah ini, termasuk keterlibatannya dalam standoff brutal di tengah cerita.
Wind River (2017) – Jeremy Renner | Image via IMDb
Dalam beberapa kesempatan, naskah Sheridan tampak sedikit menahan diri dalam mengungkapkan informasi-informasi penting. Langkah ini memang agak kurang efektif dalam penuturan lantaran pacing ceritanya jadi sedikit lamban; tapi, langkah ini penting dalam menggali kedalaman karakter serta dalam mempresentasikan tema film ini yang tercermin dalam endingnya yang ‘dingin.’ Namun, langkah ini bisa dimengerti karena, sekali lagi, pace cerita ini sebenarnya sudah tercermin dari setting-nya—padang salju yang dingin dan nyaris tak bernyawa.
Ketika film ini berakhir, sebuah perasaan dingin yang mengambang terus terasa bahkan setelah kredit berakhir. Memang ada satu dua titik lemah dalam penyutradaraan Sheridan, tapi naskahnya yang ciamik sukses menghadirkan thriller yang dingin, menegangkan, namun emosional. Yang jelas, Wind River adalah film Sheridan terbaik dalam menghadirkan poetic justice.

Wind River (2017)

Crime, Drama, Mystery Sutradara & Penulis Naskah: Taylor Sheridan Pemeran: Jeremy Renner, Elizabeth Olsen, Graham Greene Durasi: 107 mins Rated R
IMDb

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!