Ain’t Them Bodies Saints (2013)

Read Time:3 Minute, 26 Second

David Lowery mewujudkan sebuah cinema poetica yang sepintas mengingatkan saya pada film-film Terrence Malick di dekade ’80an. Sebuah perpaduan film western dengan balutan crime dan noir yang sukses di Sundance tahun 2013 tentang pasangan yang melarikan diri–yang diperankan oleh dua bintang yang berciri khas, Rooney Mara dan Casey Affleck dalam Ain’t Them Bodies Saints.

Film yang bernada seperti Bonnie and Clyde klasik ini berkisah tentang sepasang kekasih Ruth Guthrie (Rooney Mara) dan Bob Muldoon (Casey Affleck), kriminal yang berseteru dengan polisi lokal Texas di era ’70an. Untuk melindungi Ruth, Bob menyerahkan diri pada polisi untuk akhirnya dipenjara. Namun, penjara tak menyurutkan asmara mereka–melalui surat-surat yang rajin ditulis mereka berkomunikasi; sementara Ruth akhirnya melahirkan putri hasil hubungan mereka.

Pertemuan Ruth dengan polisi Patrick Wheeler (Ben Foster) serta aksi kaburnya Bob dari penjara menjadikan konflik menjadi lebih dalam. Hidup makin terasa berat bagi Bob yang dikejar-kejar polisi sekaligus penjahat, namun, bagi Ruth, kehadiran sang polisi sedikit memberinya rasa hangat. Pertalian dua kekasih ini terus diuji, hingga akhirnya penyadaran diri Bob-lah yang menjadi titik balik drama yang menuntut kesabaran ini.

David Lowery berhasil menampilkan drama kriminal ini dengan cara yang cerdas tanpa menghilangkan unsur western dan noir-nya. Peristiwa demi peristiwa dibuatnya memuncak dan mencapai klimaks yang kuat. Dengan prima, Lowery tidak menampilkan peristiwa-peristiwa besar yang membangun konflik film ini, namun justru menceritakannya lewat perantara tokoh-tokohnya (hal ini berlaku pula untuk menampilkan kaburnya Bob Muldoon dari penjara)–sebuah cara yang efektif untuk membangun konflik tanpa membuang waktu menampilkan hal yang bahkan terasa lebih “besar” saat diceritakan. Sebagai kompensasinya, momen-momen kecil ditampilkan dengan penekanan akan emosi yang dihadirkan sebagai imbas momen besar yang tidak ditampilkan. Hal ini berlaku sebagian besar untuk tokoh Ruth yang harus membesarkan putrinya sendiri serta harus berkonflik dengan banyak hal dan banyak orang serta dengan dirinya sendiri.

Semuanya terkontrol dengan nada yang kalem, bahkan saat adegan kejar-kejaran antara polisi dan penjahat yang melibatkan Bob. Lowery seolah menunggu momen yang tepat untuk menguras emosi penonton dalam sebuah film western yang harusnya penuh ketegangan. Sebagai konsekuensinya, Ain’t Them Bodies Saints terasa sangat lambat dan menguji kesabaran–tapi saat bagian emosionalnya ditampilkan, semua yang telah dibangun pelan-pelan tadi pecah dalam sebuah klimaks yang kuat dan dalam.

Ketegangan memang tidak mendominasi, namun sisi emosional film ini sungguh mengena. Apalagi, pasangan Rooney Mara dan Casey Affleck mampu menampilkan sisi itu dengan nyata. Bagi Affleck, kisah western emosional seperti ini bukan yang pertama baginya. Ia pernah mencuri perhatian saat memerankan (another) Bob di The Assassination of Jesse James bersama Brad Pitt. Tokohnya terlihat rapuh, namun ada kehangatan dalam karakter Bob-nya di Ain’t Them Bodies Saints ini yang mengundang simpati pada karakternya. Sementara, Rooney Mara setelah tampil tangguh di The Girls with the Dragon Tattoo serta beberapa eksperimen di The Social Network dan Side Effects, telah mencapai level baru dalam resumenya. Di sini, sebagai kekasih yang terus menanti–di suatu sisi ia rapuh namun di sisi lain ia harus kuat karena ia adalah seorang ibu. Ya, ibu–peran baru bagi Mara. Kombinasi keduanya makin dihangatkan oleh peran pendukung Ben Foster dan Keith Carradine yang prima–menghidupkan kisah asmara tragis yang digambarkan dengan halus oleh Lowery.

Gambar-gambar hasil syuting Bradford Young menampilkan dengan nyata Texas di era ’70an yang langsung mengingatkan akan Badlands dan Days of Heaven Terrence Malick. Banyak diambil di magic hour dengan angle yang sempurna untuk menampilkan langit Texas dengan natural, Ain’t Them Bodies Saints benar-benar menjadi imitasi karya Malick yang bercerita. Ditambah dengan scoring Daniel Hart yang mengambang, Ain’t Them Bodies Saints semakin lengkap menjadi sebuah cinema poetica–film yang merepresentasikan puisi yang indah dan bebas.

Sebagai film bertema kriminal dan western, Ain’t Them Bodies Saints agak bertele-tele dan minim aksi–tidak terlalu thought-provoking tapi sangat emosional. Perpaduan gambar indah dan kerangka cerita yang besar sedikit besar memaafkan kesalahan film ini. Namun, arahan sabar David Lowery serta penampilan cemerlang duet Mara-Affleck adalah alasan utama film ini wajib ditonton.

TITLE: Ain’t Them Bodies Saints

GENRE: Western, Drama, Crime

DIRECTOR: David Lowery

WRITER: David Lowery

CASTS: Casey Affleck, Rooney Mara, Ben Foster, Keith Carradine

RATING:

2 responses

  1. Nice review! Sinematografinya bagus bgt, sayang agak dilupakan di awards season. Btw ijin tukeran blogroll yah! 😀

    1. At least sukses di Sundance 😀
      sure! Thanks!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!