Akhirnya saya mendapatkan cara paling ‘delighting’ dalam me-review the so-called Supes, dalam film pertamanya yang tidak memakai judul ‘Superman’, yaitu Man of Steel. Cara itu adalah dengan menuliskan 10 poin. Kenapa 10? Simply familiar aja.
Well, let’s shoot!
1. Trend Judul ala The Dark Knight
To be honest, Batman memang menjadi hype baru dalam dunia selebritas-nya superhero, lewat The Dark Knight trilogy-nya. Semua-semua superhero jadi dibandingkan dengan TDK (apalagi superhero-nya Marvel). Yang diadopsi sempurna oleh kolega DC-nya ini adalah teknik penjudulannya, yang not-so-superhero tapi efektif untuk memberi ekspektasi yang berbeda soal nature-nya Supes di sini. It’s a reboot, you know.
2. Trio Snyder – Nolan – Goyer
Entah chemistry apa yang mempersatukan mereka. Ketiganya terbukti mampu me-redefine-kan hal paling haram bagi superhero manapun, yaitu sisi manusiawi, kelemahan terbesar para jagoan ini. Snyder sukses menampilkan ‘Watchmen’, Nolan – Goyer sukses berat dengan ‘TDK trilogy’, dan kini Supes harus jadi korban “kemanusiawi-an” karya mereka.
3. Alur Flashback vs. Pain-In-Ass Anti Kendor
Sepertiga awal film ini diisi dengan upaya Clark Kent membentuk ke-superhero-annya sekaligus bagaimana ia menyembunyikannya dalam penantian sesuai petuah Pa Kent. Epic! Kejamnya, duapertiga akhir film dipenuhi dengan aksi-aksi heroik yang kencang, tanpa kendor sedikitpun, tanpa boleh bernafas, dan ditutup dengan ending yang klise, namun super konklusif bagi penggemar “Christopher Reeve”, you know what I mean?
4. It’s A Real Krypton, Man!
Inilah penggambaran Krypton paling menarik sekaligus fancy yang pernah saya lihat. Komikal sekaligus imajinatif, bukan planet of trapeze-lah, if you know it.
5. New Costume? No Big Problem.
Supes memang ternyata tak tahan modernisasi. Setelah kehilangan logo “S” kuning di jubah merahnya saat Superman Returns, kini ia harus kehilangan ikon terbesar keduanya: kolor merah di luar. Well, lebih mirip The Eradicator memang, tapi jujur, menurut saya, Supes kelihatan lebih dewasa tanpa trademark-nya ini.
6. Supes cried!
Janji suci Supes untuk tidak membunuh terpaksa dilanggar lagi. Dan ini kedua kalinya ia membunuh musuh yang sama dalam sejarah layar lebarnya. Pasti jadi mimpi buruk baginya.
7. General Zod, not so Zod
Michael Shannon memang sukses menampilkannya bengis, apalagi dengan come back-nya Faora-Ul. Tapi sejujurnya ia kurang kejam, yang ia bunuh di tangannya kurang meyakinkan. Dia memang kuat, tapi not convincing. Imej Shannon’s Zod justru lebih seperti Bobby Monday di Premium Rush.
8. There will be no Love Triangle
Lois Lane sudah mengetahui identitas asli Supes sebagai Clark Kent sejak awal. So, there will be no love triangle antara Lois, Clark, dan Supes.
9. Henry Cavill isn’t Christopher Reeve
Setelah gagal diperankan secara maksimal oleh Brandon Routh di Superman Returns, Henry Cavill diplot sebagai pengganti Christopher Reeve. Reeve dipuja-puja karena ia bisa perankan the clumsy Clark Kent sekaligus the heroic Supes. Well, Supes-nya Cavill memang lebih “kuat” dan “gelap.” Tapi, pada akhirnya muncul juga perannya sebagai Clark Kent the clumsy di akhir film saat ia masuk The Daily Planet. Looking forward to see the new Clark!
10. There will be sequels.
Logo “LexCorp” bertebaran dimana-mana, satelit yang ditubruk Supes berlogo Wayne Enterprises, dan ada kanal kosong di kapal Krypton yang Supes temui. Tidak mungkin semua itu hanya easter egg belaka, pasti ada maksud dan tujuan tertentu. Will there be Lex Luthor, si Tony Stark-nya DC sebagai super villain? Will there be Justice League? Or will there be other Kryptonians? Oh my God.
Man of Steel, meskipun menuai mixed response, tapi bagi saya, Man of Steel adalah terobosan baru dalam menampilkan Superhero terkuat di dunia.
TITLE: Man of Steel GENRE: Action | Fantasy DIRECTOR: Zack Snyder WRITER: Zack Snyder, David S. Goyer, Christopher Nolan CAST: Henry Cavill, Amy Adams, Michael Shannon, Lawrence Fishburne, Russel Crowe
RATING:
Leave a Reply